Assalamualaikum Adik-adik, kita bertemu lagi dalam seri 10 Sahabat Dijamin Surga. Kali ini kita akan mengetahui kisah sahabat Utsman bin Affan. Seorang sahabat yang juga menjadi mennatu Nabi. beliau merupakan khalifah ketiga setelah Umar bin Khattab wafat. Mari kita simak kisahnya baik-baik, yaa :)
Pebisnis yang Beruntung
sumber gambar: pixabay.com
Saat itu Madinah tengah dilanda kekeringan yang
dahsyat. Kaum muslimin mencoba bersabar. Tetapi saat melihat bocah-bocah ikut
menderita, mereka tidak bisa berdiam diri. Hari itu, beberapa orang utusan
menghadap khalifah Abu Bakar Siddiq.
"Mari kita berdoa dengan sungguh-sungguh.
Semoga Allah menurunkan pertongannya sebelum malam tiba."
Khalifah Abu Bakar adalah seorang lelaki yang
lembut dan baik hati. Beliau amat bersedih dengan kondisi rakyatnya saat itu.
Kondisi beliau pun tidak lebih baik dari rakyatnya.
Sore hari itu, kota Madinah dihebohkan dengan
kedatangan kafilah dagang. Seribu unta berbaris memenuhi jalan. Masing-masing
unta itu memuat bahan makanan serta berbagai kebutuhan sehari-hari.
"Kafilah dagang siapakah ini?" tanya
seseorang.
"Kabarnya ini kafilah dagang milik Utsman bin
Affan," jawab temannya.
Mendengar kedatangan kafilah dagang penuh muatan,
para tengkulak pun mencegat Utsman sebelum masuk ke tengah kota.
"Saat ini penduduk Madinah tengah amat
membutuhkan barang-barang ini. Mereka pasti mau membeli dengan harga
tingga," bisik seorang tengkulak.
"Aku pun berpikir demikian. Maka keuntungan
besar menanti kita haha .... " sahut temannya.
Mereka pun membujuk Utsman agar menjual dagangannya
pada mereka.
"Juallah pada kami, kami akan memberikanmu
keuntungan dua kali lipat."
"Terima kasih atas tawarannya, Tuan-tuan. Tapi
saya sudah berjanji akan memberikan pada yang sudah menawar terlebih dahulu.
Beliau menjanjikan keuntungan yang jauh lebih besar," jawab Utsman sambil
tersenyum.
"Kalau begitu tawarannya kami naikan, berapa
Tuan menginginkan keuntungan? Kami bisa memberikan keuntungan tiga sampai lima
kali lipat."
Demi keuntungan besar di depan mata, mereka rela
membayar harga tinggi pada Utsman. Namun Utsman hanya menggeleng.
"Maaf Tuan, sudah ada yang menawar lebih
tinggi lagi. Beliau menjanjikan keuntungan sepuluh kali lipat," jawab
Utsman dengan yakin.
Para tengkulak menjadi tidak sabar mendengarnya.
"Di Madinah ini tidak ada lagi pedagang besar
selain kami. Tuan jangan coba-coba menipu kami. Mana ada yang mau membayar
sepuluh kali lipat?"
"Tentu saja ada. Allah. Dia menjanjikan
keuntungan sepuluh kali lipat jika berniaga dengan-Nya. Apakah Tuan-tuan
sanggup membayar lebih lagi?"
Mereka pun menyerah. Mereka baru mengerti arah
pembicaraan Utsman.
"Jika demikian maka kami menyerah."
Perkataan Utsman bukan gertakan belaka, beliau
menemui khalifah Abu Bakar.
"Saksikanlah wahai Sahabatku, seluruh unta
beserta muatannya ini aku sumbangkan demi mengharap ridha Allah."
Abu Bakar memeluk sahabatnya dengan erat. Lelaki
berhati lembut itu meneteskan air mata. Betapa pertolongan Allah itu amat
dekat. Baru tadi siang rakyatnya datang mengadu, belum sampai malam
pertolongan-Nya sudah datang.
Penduduk Madinah hari itu bersuka cita. Mereka
mengantri dengan tertib untuk mendapat bantuan secukupnya. Utsman tersenyum
bahagia menyaksikan kebahagiaan semua orang. Tak henti-hentinya beliau
mendapatkan doa tulus dari mereka.
Benarlah janji Allah, menyumbangkan seribu ekor
unta penuh muatan tak mumbuat Utsman jatuh bangkrut. Sebaliknya, perniagaan
& kekayaannya semakin berkah dan melimpah ruah
tag: sahabat dijamin surga, Utsman bin Affan, berbagi, dermawan, sahabat Nabi, pebisnis