Sabtu, 01 September 2018

Pebisnis yang Beruntung


Assalamualaikum Adik-adik, kita bertemu lagi dalam seri 10 Sahabat Dijamin Surga. Kali ini kita akan mengetahui kisah sahabat Utsman bin Affan. Seorang sahabat yang juga menjadi mennatu Nabi. beliau merupakan khalifah ketiga setelah Umar bin Khattab wafat. Mari kita simak kisahnya baik-baik, yaa :)

Pebisnis yang Beruntung
sumber gambar: pixabay.com


Saat itu Madinah tengah dilanda kekeringan yang dahsyat. Kaum muslimin mencoba bersabar. Tetapi saat melihat bocah-bocah ikut menderita, mereka tidak bisa berdiam diri. Hari itu, beberapa orang utusan menghadap khalifah Abu Bakar Siddiq. 

"Mari kita berdoa dengan sungguh-sungguh. Semoga Allah menurunkan pertongannya sebelum malam tiba."

Khalifah Abu Bakar adalah seorang lelaki yang lembut dan baik hati. Beliau amat bersedih dengan kondisi rakyatnya saat itu. Kondisi beliau pun tidak lebih baik dari rakyatnya. 

Sore hari itu, kota Madinah dihebohkan dengan kedatangan kafilah dagang. Seribu unta berbaris memenuhi jalan. Masing-masing unta itu memuat bahan makanan serta berbagai kebutuhan sehari-hari.

"Kafilah dagang siapakah ini?" tanya seseorang.

"Kabarnya ini kafilah dagang milik Utsman bin Affan," jawab temannya.

Mendengar kedatangan kafilah dagang penuh muatan, para tengkulak pun mencegat Utsman sebelum masuk ke tengah kota. 

"Saat ini penduduk Madinah tengah amat membutuhkan barang-barang ini. Mereka pasti mau membeli dengan harga tingga," bisik seorang tengkulak.

"Aku pun berpikir demikian. Maka keuntungan besar menanti kita haha .... " sahut temannya.

Mereka pun membujuk Utsman agar menjual dagangannya pada mereka.

"Juallah pada kami, kami akan memberikanmu keuntungan dua kali lipat."

"Terima kasih atas tawarannya, Tuan-tuan. Tapi saya sudah berjanji akan memberikan pada yang sudah menawar terlebih dahulu. Beliau menjanjikan keuntungan yang jauh lebih besar," jawab Utsman sambil tersenyum.

"Kalau begitu tawarannya kami naikan, berapa Tuan menginginkan keuntungan? Kami bisa memberikan keuntungan tiga sampai lima kali lipat."

Demi keuntungan besar di depan mata, mereka rela membayar harga tinggi pada Utsman. Namun Utsman hanya menggeleng.

"Maaf Tuan, sudah ada yang menawar lebih tinggi lagi. Beliau menjanjikan keuntungan sepuluh kali lipat," jawab Utsman dengan yakin.

Para tengkulak menjadi tidak sabar mendengarnya.

"Di Madinah ini tidak ada lagi pedagang besar selain kami. Tuan jangan coba-coba menipu kami. Mana ada yang mau membayar sepuluh kali lipat?"

"Tentu saja ada. Allah. Dia menjanjikan keuntungan sepuluh kali lipat jika berniaga dengan-Nya. Apakah Tuan-tuan sanggup membayar lebih lagi?"

Mereka pun menyerah. Mereka baru mengerti arah pembicaraan Utsman. 

"Jika demikian maka kami menyerah."

Perkataan Utsman bukan gertakan belaka, beliau menemui khalifah Abu Bakar.

"Saksikanlah wahai Sahabatku, seluruh unta beserta muatannya ini aku sumbangkan demi mengharap ridha Allah."

Abu Bakar memeluk sahabatnya dengan erat. Lelaki berhati lembut itu meneteskan air mata. Betapa pertolongan Allah itu amat dekat. Baru tadi siang rakyatnya datang mengadu, belum sampai malam pertolongan-Nya sudah datang.

Penduduk Madinah hari itu bersuka cita. Mereka mengantri dengan tertib untuk mendapat bantuan secukupnya. Utsman tersenyum bahagia menyaksikan kebahagiaan semua orang. Tak henti-hentinya beliau mendapatkan doa tulus dari mereka.

Benarlah janji Allah, menyumbangkan seribu ekor unta penuh muatan tak mumbuat Utsman jatuh bangkrut. Sebaliknya, perniagaan & kekayaannya semakin berkah dan melimpah ruah


tag: sahabat dijamin surga, Utsman bin Affan, berbagi, dermawan, sahabat Nabi, pebisnis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Saya

Assalamualaikum Bunda semuanya .... Perkenalkan, saya Dedeh Sri Ulfah. Ibu dari dua orang putra dan dua orang putri. Serta istri dari seora...